Saturday, 27 October 2018

Mitos tentang Ular Pelangi




Dalam bahasa mitos, kekacauan yang tidak terbayangkan itu dituturkan dalam bahasa yang penuh dengan metafora, heroisme dan kisah kepahlawanan. Tema-tema kekacauan ini biasanya dikaitkan dengan kekacauan di atas air pada kisah-kisah penciptaan purba. 

Pada beberapa mitologi kekacauan tersebut digambarkan sebagai pertempuran antara naga (ular) sebagai monster laut dan tokoh yang dianggap menjadi pahlawan penyelamat. Penelitian Oppenheimer tentang ragam mitologi penciptaan yang menyertakan kekacauan dan ular dalam tuturannya, diulas secara panjang lebar. Ular kosmik ini ditemukan di mana-mana dalam mitologi mesir kuno.

Demikian pula pada dongeng penciptaan di sebagian besar cabang indo-Iran (Zoroastrianism) yang mengisahkan kekacauan di air dan para pembunuh naga. Dalam mitologi Babilonia, ibu zaman purba atau Tiamat adalah perwujudan dari kekacauan laut. 

Dongeng penciptaan yang menyebar luas dari Australia Utara mengisahkan tentang dewi pencipta yang berubah menjadi ular pelangi raksasa yang bertarung melawan puteranya, Chinimin.

Namun demikian, mitos tentang kekacauan dan ular tidak ditemukan, berdasarkan penelusuran Oppenheimar, dalam dongeng-dongeng mitologi dari benua Afrika dan jarang ditemukan di Amerika. (Baca selengkap di https://books.google.co.id pada buku karangan Yusep Rafiqi yang berjudul Nabi Adam Lahir di Nusantara).

No comments:

Post a Comment